Kompas melakukan riset dengan menganalisis 12 program studi yang ada di 30 universitas negeri dan swasta di Indonesia.
Metodenya adalah dengan membandingkan rerata penghasilan para lulusan masing-masing jurusan setelah bekerja. Hasilnya menunjukkan bahwa lulusan prodi ilmu kedokteran jauh lebih lama mengembalikan biaya kuliah, sedangkan prodi ilmu keguruan menjadi yang tercepat.
Berikut keterangan metodologi yang dilakukan:
Data penghasilan didapatkan dari survei:
– PP No. 15 tahun 2019 tentang Gaji PNS
– Kelly Services Indonesia 2020
– Glassdoor
– “2020 Salary Survey” oleh tim
Biaya kuliah dihitung dari rata-rata 30, PTN dan PTS. Biaya kuliah yang dimaksud adalah biaya reguler (bukan penerima beasiswa). Untuk PTN, biaya kuliah terdiri dari rata-rata UKT tertinggi dan terendah selama delapan semester.
Untuk PTS, biaya kuliah terdiri dari uang pembangunan, biaya SKS, biaya semester, uang kuliah pokok, uang kemahasiswaan dan lainnya selama delapan semester dari yang tertinggi hingga terbesar.
Rata-rata gaji dan masa kerja 0 hingga 1,5 tahun berdasarkan data 2022 yang diproyeksikan ke 2016 dengan menggunakan tren inflasi lima tahun terakhir. Jadi gini, dari analisis yang dilakukan Kompas ditemukan bahwa ada lulusan tiga besar program studi dengan waktu pengembalian biaya pendidikan paling cepat, yaitu:
Pendidikan atau keguruan, Teknik informatika, Statistika dan data science, Biaya kuliah program studi ilmu pendidikan juga tergolong paling rendah jika dibandingkan dengan 11 prodi lainnya. Dari perhitungan Kompas, rata-rata total biaya kuliah ilmu pendidikan sampai lulus berkisar Rp57,61 juta.
Karena biaya pendidikannya yang rendah, durasi pengembalian dananya menjadi paling cepat dibandingkan dengan prodi lainnya Meski biaya kuliah teknik informatika, statistika dan data sains dua kali lipat lebih tinggi daripada uang kuliah prodi pendidikan. Namun, gaji yang diperoleh setelah lulus tergolong tinggi.
Untuk setahun pertama bekerja, lulusan statistika dan data sains ada di angka Rp8,5 juta sedangkan lulusan teknik informatika pada tahun 2026 diperkirakan Rp 8 juta per bulan. Jangan lupa soal potensi ekonomi digital Indonesia!