Kalimantan memang memiliki hutan yang sangat indah sekali dengan banyak wisata yang terletak di dalamnya. Ada salah satu bukit yang bernama bukit bangkirai di salah satu hutan di kalimantan timur. Bukit bangkirai merupakan salah satu tempat wisata yang menjadi tujuan banyak orang karena memiliki banyak wahana menarik.
Kawasan wisata ini dikelola oleh salah satu perusahaan yang ada di balikpapan. Bukit bangkirai ini dapat ditempuh dengan jarak 1,5 jam dari kota balikpapan itu sendiri. Kali ini seorang travel blogger yaitu Ashari Yudha akan membagikan pengalamannya pada saat pergi berwisata alam ke bukit bangkirai. Ini dia perjalanan menuju canopy bridge (jembatan tajuk) yang merupakan salah satu jembatang gantung tertinggi di dunia.
“Cuy, naik jembatan gantung yu!”.
“Jembatan gantung? Ga seru ah. Gitu-gitu doang.”.
“Yakin lu? 30 meter berani?”.
“30 meter? Buset 😂”.
Perjalanan saya sampai pada Bukit Bangkirai di daerah Samboja. Bukit Bangkirai merupakan salah satu destinasi utama yang sering dikunjungi oleh para wisatawan yang berlibur ke Kukar. Pesona hutan hujan tropis yang masih alami lengkap dengan sarana dan prasarana wisata seperti restoran dan cottage, bikin wisatawan betah kalau mampir kesini. Dinamakan Bukit Bengkirai karena daerah ini didominasi oleh pohon Bengkirai yang tingginya hingga tiga puluh meter lebih.
Tetapi, yang bikin Bukit Bengkirai terkenal adalah adanya Canopy Bridge atau jembatan gantung yang terbuat dari kayu di ketinggian 30 meter! Jembatan ini menghubungkan 5 pohon Bangkirai, yang setiap pohonnya terdapat sebuah pos untuk beristirahat. Kenapa istirahat?
Pernah membayangkan naik jembatan gantung setinggi 30 meter? Kombinasi akan ketinggian, angin kencang, dan suara derit dari jembatan menambah kengerian! Saya juga ngeri-ngeri sedap pas nyebrang. Jembatannya lumayan panjang sih, 64 meter lho! Dan itu ada empat jembatan gantung!
Disini, kamu juga bisa mengadopsi pohon Bengkirai agar pohon tersebut lebih terawat. Maklum lah, pohon ini butuh perawatan seperti perlindungan dari gulma, pemupukan, pemberian turus, dan pembuatan pagar. Jadi, nggak hanya adopsi anak saja, pohon juga bisa diadopsi.