Cara Membuat Sarapan Saat Mendaki Gunung

Selamat Pagi.. hayooo sarapan dulu, kangennya nanti lagi.. Marii sarapan dulu, gibahnya dilanjut lagi nanti..

Sarapan merupakan hal yang sangat penting sekali nih sehari – hari. Dengan sarapan kita bisa memulai hari dengan lebih segar dan juga bertenaga. Nah, kalau kalian sedang mendaki gunung, gimana sih caranya kalian membuat sarapan? Apalagi beraktifitas di luar sangat dibutuhkan sekali tenaga dan energi yang banyak.

Ngomong-ngomong soal sarapan, biasanya kalo di gunung kalian suka bikin sarapan apa sih? Boleh dong di share siapa tau bermanfaat buat temen-temen yg baca 🙂 Kalo gue pribadi, sarapan itu harus ada minuman hangat biar enak di perut saat bangun pagi, yah biar perutnya. Menunya sendiri kadang kalo mau yg light gue bikin sandwich/burger (hahaha ini mah sama berat) , bikin roti, pisang goreng, atau pancake.

Kalo mau agak berat lagi, oseng oseng batu sama masa lalu dgn mantan, eh maap salah. Maksudnya kalo mau berat, gue bikin mie goreng/bihun goreng mix dgn sayuran (bukan mie instan ya) + nasi, atau bikin nasi goreng campur sayuran dan kasih telur. Kalo lagi niat bgt, bikin sarapan ke barat-baratan Sosis, omelet + kentang goreng.

Pembuatan sarapan sendiri gue kaitkan dengan lama perjalanan selanjutnya, misal jalurnya panjang dan lama itulah coki coki hahha maap maap misal jalur panjang, gue akan pilih menu sarapan yg berat supaya tahan lama. Kalo jalurnya gak terlalu jauh, gue akan pilih menu yg ringan tapi di jalan nyemil snack.

Yang jelas, sarapan itu wajib!! Apalagi saat awal mulai pendakian, karna harus punya tenaga. Jangan disepelein, kalo sakit kepala, lemes, sakit perut bisa jadi krna belum sarapan. Inget sarapan juga cari yg bergizi dan bikin kenyang, karna makan gombalan dan janji-janji dia itu gak cukup ngenyangin!
Pemilihan menu sarapan juga berkaitan dengan management waktu kalian, jadi pinter-pinter ngaturnya yes

Yaudah, sekian selingan #TipsAlaAnakBebek semoga bermanfaat jangan lupa share juga menu sarapan kalian saat di gunung yak

Perjalanan menuju Atap Sumatera Gunung Kerinci

Kira kira kapan sih waktu terbaik untuk mendaki ke gunung Kerinci ? Katanya sih sekitar bulan April – Oktober. Karena pada bulan tersebut lah sedang musim kemarau.

Tapi jujur ajah nih, berdasarkan pengalamanku cuaca di Gunung Kerinci itu sulit ditebak. Kayaknya punya musim cuaca tersendiri dah. Sebab aku mendaki bulan April Hujan juga, nah bulan Agustus ini juga sering musim hujan

Bingung dah, jadi kayaknya nasib nasiban wkwkwk. Nah kalau udah tau cuaca gunungnya sulit ditebak, itu artinya sebelum mendaki, persiapan kita sudah harus benar benar matang. Dari peralatan pendakian sampai fisik. Sudah punya rencana ke Gunung Kerinci ?

Gunung Kerinci 3805 Mdpl Jambi

Ahh kalau cerita soal pendakian ke gunung Kerinci, rasanya mau nangis dah. Start pendakian jam 11:20 dengan tujuan shelter 3 ( tempat camp ). Sebenarnya awal pendakian pun sudah telat kalau hendak nge camp di shelter 3. Seharusnya kalau mau nge camp di Shelter 3, jam 09:00 sudah start pendakian

Tapi gpp karena semangat masih terus berkobar hehe. Ga kehitung rasanya berapa kali aku mengeluh. Perjalanan pendakian di gunung Kerinci ini yang paling sulit dan bikin ngos ngosan menurutku dari Pos 3 menuju shelter 1 dan shelter 1 menuju Shelter 2

Kerjaanku mengeluh teruss kok ga sampai sampai. Tapi Puji Tuhan selama perjalanan naik, cuaca cerah ga ada hujan. Jam 18:15 akhirnya sampai juga di Shelter 3. Buat kalian yang sudah pernah ke Gunung Kerinci, pos pendakian mana yang menurut kalian yang jalurnya paling sulit ?

Sebuah perjalanan dengan pengalaman yanh luar biasa. Pulang dengan perjalanan darat dari Kayu Aro Jambi lanjut Palembang terus Lampung dan puji Tuhan selamat sampai kembali di Jakarta. Menuju Atap Sumatera dengan jalur pendakian yang begitu sulit menurutku ga cuma butuh kekuatan fisik tapi juga mental. Kalau ditanya masih mau ke Kerinci ? Jawabanku pasti mauuuu lagi.

Bagi kalian yang suka mendaki, atap gunung kerinci merupakan salah satu puncak gunung yang harus kalian taklukan seluruh rintangan yang ada dalam melewatinya. Rasa lelah semuanya akan terbayarkan deh.

Bukit Tanjung Magepanda Maumere

Salah satu tempat wisata yang sangat terkenal sekali dan wajib dikunjungi jika anda pergi ke NTT adalah bukit tanjung magepanda. Bahkan beberapa wisatawan mengunjungi NTT hanya untuk pergi melihat keindahan alam yang ada di bukit tanjung magepanda tersebut.

Tempat ini merupakan salah satu tempat yang sangat memikat sekali untuk seluruh pengunjungnya. Para wisatawan dapat naik ke atas bukit dengan akses yang mudah dan sampai di puncak bukit tersebut. Setelah itu, dari atas bukit terbentang laut yang sangat luas sekali dan dapat dipandang sampai puas dan menenangkan hati.

Perjalanan menuju bukit ini juga sangat aman sekali karena ramai akan warga setempat. Bukit ini juga termasuk salah satu penghubung yang harus dilewati dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Disini kita akan melihat perjalanan seorang travel blogger yang sangat terkenal yaitu Ashari Yudha yang membagikan ceritanya saat mengunjungi bukit yang sangat populer ini.

Kali ini devmin diculik oleh para pegawai kantor pajak maumere yang sangat berantusias sekali untuk mengajak devmin jalan – jalan. Devmin sangat penasaran ingin diajak kemana, rupanya ke salah satu tempat yang wajib dikunjungi apabila pergi ke NTT yaitu bukit tanjung magepanda.

Untuk dapat sampai ke tempat ini, dari pusat kota maumere para wisatawan harus mengambil jalan menuju arah desa magepanda. Dari maumere pun tidak terlalu jauh karena untuk mencapai tempat yang sangat indah ini hanya membutuhkan waktu 30 – 45 menit tergantung dengan kepadatan jalanan. Nah, ketika sudah sampai di bawah bukit tersebut ada 200 anak tangga yang harus dinaiki oleh para wisatawan demi menuju puncak.

Tidak perlu khawatir, sepanjang perjalanan 200 anak tangga tersebut para wisatawan dapat menikmati indahnya bukit tanjung magepanda dengan pepohonan yang sangat hijau, asri, dan tentunya adem sekali. Ketika sudah sampai ke atas bukit, pemandangannya sangat membuat mengaga sangking indahnya. Seluruh kota maumere terlihat dari puncak bukit. Laut, jalanan, bukit lain, sawah yang subur sangat memanjakan mata bagi para wisatawan yang melihat maumere dari atas bukit tanjung magepanda.

Ada juga semacam salib besar yang berupa monumen di atas bukit tanjung magepanda. Ya, mayoritas masyarakat suku maumere beragama kristen dan juga katolik. Salib tersebut sangat besar dan dibuat dengan menggunakan keramik yang berwarna putih.

Traveling Ketika Bulan Puasa

Duh curhat dikit ah, semakin hari semakin kangen sama yang namanya get lost entah kemana. Pengen banget liburan singkat. Kayanya kaki ini gatel banget kalau nggak diajak jalan. Kamu gimana jalan-jalannya selama puasa? Masih lancar?

Banyak yang bilang, duh bingung nih kalau traveling pas puasa kemana. Pasti bawaannya haus. Mau ke Gunung pasti lemes. Mau main air nanti kumur-kumur eh masuk. Malah jadi curi-curi kan haha.

Sebenernya banyak sih gaes cara traveling yang efisien saat puasa. Karena Ramadhan ini dekat dengan budaya, kenapa nggak coba melipir ke daerah yang sarat akan budaya? Misalnya mengaji sekalian mampir ke Mesjid Tua, atau ziarah ke Makam para penyebar Islam. Bisa juga jadi wisata kuliner. Biasanya setiap daerah pasti memiliki khas jajanan kuliner berbuka yang berbeda lho! Atau kamu bisa juga ngadain buka bareng sama temen-temen traveling kamu dan berbagi dengan sesama. Kerennya lagi kamu nongkrong di masjid khatamin Al Quran. Keren!

Sepertinya merasakan lingkungan di tempat yang berbeda saat bulan puasa itu asik ya! Bayangin sekarang kamu lagi di Aceh atau di Merauke, lagi menunggu waktunya berbuka puasa. Pasti beda sekali ya dan seru untuk dijalanin!

Biasanya kalau di bulan puasa mayoritas orang lebih banyak yang ingin melakukan aktivitas ringan sih, nah traveling pas puasa ini masih menjadi pro dan kontra bagi banyak masyarakat. Sebenarnya bagi yang puasa sangat bisa ya sambil traveling karena semua itu hanya menahan godaan nafsu saja.

Bisa juga diakali dengan traveling yang tidak membutuhkan banyak tenaga, dengan begitu kamu bisa tetap berjalan – jalan di bulan puasa tanpa harus menghabiskan banyak energi. Traveling pas puasa juga tidak akan berasa kok tiba – tiba pasti sudah buka puasa aja karena menikmati wisata atau alam di sekitar.

Jadi intinya, semua orang memiliki kapastitas, opini dan pilihan masing – masing nih. Mari hargai pendapat sesama manusia agar tercipta lingkungan yang lebih asri.

Kalau kamu, biasanya traveling kemana saat puasa?

Kisah Tragedi Memilukan di Danau Maninjau

Salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan banyak legenda misterius adalah sumatera barat. Dipenuhi dengan bukit, danau, gunung dan berbagai macam keindahan lainnya membuat sumbar menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi bagi para pelancong. Bukan hanya alam nan indah, sumbar juga memiliki berbagai macam kuliner yang sangat lezat dan nikmat dengan cita rasa khas dari daerah tersebut.

Diketahui suku minangkabau adalah suku yang berdomisili di sumatera barat, sehingga mayoritas penduduk di sumbar adalah orang minang. Dengan bahasa tersendiri, logat dari suku minang juga sangat berbeda dari suku lainnya. Indah sekali sumatera barat karena menyimpan banyak budaya yang masih sangat kental.

Perjalanan saya bersama tim TravelGaul @travelgaul dilanjutkan dengan mampir di salah satu danau terbesar di Sumatera Barat, yaitu danau Maninjau. Perlu diketahui, ada dua buah danau besar di Sumbar, yaitu Danau Maninjau didekat Bukit Tinggi, dan Danau Singkarak yang terletak lebih dekat dengan kota Padang Panjang atau kota Solok.

Dari kelok 44 sebenarnya sudah terlihat kecantikan dari danau Maninjau, sayangnya saat itu kami tidak sempat mampir ke Bukit Lawang (salah satu lokasi terbaik untuk melihat Danau) dikarenakan matahari yang sudah mulai turun. Kelok 44 sangat berbahaya ketika gelap karena tak ada lampu di sepanjang jalan.

Ternyata, keindahan danau Maninjau ini menyimpan suatu kisah pilu. Kisah legenda seorang pemuda yang cintanya tak terbalaskan karena adanya hubungan darah.

Alkisah, di zaman dahulu kala, terdapat 9 orang pemuda yang saling bersaudara dari 9 desa yang berbeda. Diantara mereka ada satu gadis yang menjadi bunga desa. Gadis itu sendiri memiliki hubungan darah / keluarga dengan 9 pemuda itu. Karena kecantikannya, ada 2 pemuda yang tertarik dan jatuh hati pada gadis itu. Mengetahui bahwa ternyata pemuda dan gadis itu memiliki hubungan keluarga, sang pemuda sakit hati dan memendam rasa cintanya. Lalu pemuda itu pernah berjanji jika cintanya tidak terbalaskan, dia akan melompat ke kawah gunung Marapi. Tak disangka, pemuda itu benar-benar melompat ke dalam kawah, dan kawah itu tiba-tiba meledak. Seluruh isi kawah menutupi isi desa dan menenggelamkan 8 pemuda lainnya. Hancuran dari kawah tersebut akhirnya menjadi sebuah lubang besar yang sekarang disebut danau Maninjau.

Legenda ini masih dipercaya hingga sekarang. Hmmm, kalau saya sendiri sih jika cinta tak terbalas, lebih baik melakukan hal yang lebih positif misalnya travelling. Setuju?

Diterbitkan
Dikategorikan dalam Hotnews

Puncak Pulau Kelor Rupawan Sekali

Perjalanan dari Gua Rangko menuju lokasi berikutnya sama sekali tak terasa berkat teman-teman yang menyenangkan. Kami saling bertukar cerita dan tawa. Beberapa dari kami masih tetap kekeh berjalan hingga sekarang dengan mimpi yang berbeda. Sebagian besar ingin menjadi trip planner sukses, ada yang ingin menulis kisahnya pada sebuah buku, ada juga yang ingin menyelesaikan perjalanannya melintasi nusantara, sama dengan mimpiku.

Lambung kapal merapat di sebuah dermaga kayu yang terlihat masih cukup baru. Dari kejauhan, nampak beberapa bungalow berwarna putih. Sebuah kafe yang memiliki aneka ornamen berada tepat di antara bungalow. Satu kolam renang berukuran sedang yang berada di depan kafe melengkapi keindahan komplek bangunan ini. Seraya Resort, mereka menyebutnya.

Kami bergegas menuju ke arah pantai untuk memesan makanan. Sayang, sesampainya disana hanya beberapa orang dari kami yang bisa memesan. “Sudah close order, Pak” jawab Waitress saat aku memesan mocktail.

Disini, kami menghabiskan waktu untuk menikmati sunset. Ada yang curcol tentang kisah romansanya, ada yang sibuk memotret senja yang mulai turun, ada juga yang sibuk menyeruput juice, yang kulihat hanya tinggal ampasnya saja.

Jujur, senang sekali hari ini, aku bisa menghabiskan bersama teman-teman yang hebat dengan mimpi yang besar. It’s a great honor travel with you, guys!

Sebenarnya, bukan pulau Bidadari yang menarikku untuk kembali hopping island hari ini. Ada satu pulau lain yang dahulu pernah ku singgahi, tetapi sayang saat itu aku tidak mencapai Puncak karena sudah terlalu gelap. Dan beruntung bagiku, Pulau itu masuk kedalam rute perjalanan hari ini.

Selepas dari Pulau Rinca, tiba-tiba hujan tumpah dari langit. Para peserta kelimpungan dan langsung menuju dek atas untuk berteduh. Para ABK sibuk dengan urusannya masing-masing, salah satunya terlihat mengikat beberapa tali yang ada di dek depan. Aku yang awalnya santai-santai di dek depan, buru-buru pindah ke kabin bagian bawah. Saking besarnya hujan, terkadang air masuk kedalam kabin.

Tetapi hujan tak berlangsung lama. Sejam kemudian, tepat saat kapal merapat di Pulau Kelor, hujan reda. Aku memandang puncaknya dari kejauhan. Tanjakan yang cukup curam dan berbatu, namun kelihatannya masih mudah untuk didaki. Ilalang tampak mulai berwarna kuning kecoklatan, sekilas seperti savana-savana di Afrika. Apalagi, ada sebuah bukit dengan lekukan lembah yang terlihat seperti bukit zaman dinosaurus menurutku. Aku membayangkan, bisa saja zaman dahulu kala, Dinosaurus menguasai tempat ini. Khayalanku melayang kemana-mana.

Ternyata benar kata orang, menghayal membuat waktu terasa lewat begitu saja. Tak terasa, aku dan Guri sudah tiba di Puncak. Alhamdulillah, bisa kembali lagi ke pulau Kelor.

Beberapa manfaat petai yang jarang kamu ketahui ,sampai mencegah stroke

Apakah  dari kalian ada yang tahu apa sih itu petai ? disebut denagn kata buah petai atau sayur petai ? Tidak perlu beragumentasi lebih lanjut lagi untuk sayur atau pun buah petai deh , jkarena sebagian besar orang tahu akan sayur atau pun buah petai ini atau  mungkin smeua orang tahu akan petai .

Sayur atau pun buah ppetai merupakan salah satu buah yang sudah tidak asing lagi dikawasan masyarakat – masyarakat wilayh negara Indonesia ini , petai merupakan salah satu makanan favorite ny banyak orang , walau pun petai apa bila dikonsumsi akan membuat aroma bau atau pun tidak sedap pada dalam tubuh kita.

Walaupun begitu  ternyata petai  merupakan salah satu sayur yang banyak sekali  disukai oleh banyak orang karena sering sekali digunakan sebagai lalapan oleh orang – orang , sayur atau pun buah petai memiliki bentuk yang unik dimana buah petai tumbuh pada tangkai panjangan yang berjejeran didalam rumah denagn posisi nya yang memiliki jarak.

Bukan hanya itu saja loh ternyata buah petai juga memiliki manfaat – manfaat nya yang sanagt bagus sekali untuk kesehatan dan juga tubuh kita yang sanagt jarang kita tahu nih , penasran kan ?

Yuk langusng saja kita simak beberapa ulasan – ulasan pada bawah ini beberapa manfaat petai yang wajib kalian ketahui , sebagai berikut :

  • Membantu kita dalam menghindari dan juga mencegah terjadinya atau pun terserangnya penyakit stroke.
  • Membantu kita dalam menjaga dan meningkat kan kesehatan jantungnya kita.
  • Membantu kita meningkatkan dan menjaga kesehatan hati.
  • Membantu kita dalam meningkatkan dan menjaga kesehatan lambung kita.
  • Membantu kita dalam mengatasi beberapa masalah – masalah pencernaan kita , karena petai dapat membantu kita dalam melancarkan organ pencernaaan kita loh.
  • Petai juga dapat membantu kita dalam menurunkan atau pun merendahkan dalam terserang nya penyakit tekanan darah tinggi.
  • Membantu kita dalam mencegah terjadinya depresi dalam diri kita atau pun tidak cepat frudtasi disetiap timbulnya masalah dalam kehidupan kita.
  • menjaga kesehatan kulit kita.
  • Membantu kita dalam mengatasi atau pun mencegah terjadinya demam pada tubuh.

Rupanya Disini Iklan Jadul dan Nenek RCTI

“Yud, bangun!.

“Hmpppppppphhhh….”.

“Jadi ke Lok Baintan nggak?”

Matahari pelan-pelan mulai mengintip dari gelapnya malam. Dingin mulai berangsur hangat, tetapi selimut dan sarung yang melingkar di badan seolah mengikat saya untuk tidak beranjak dari kasur. Sepanjang perjalanan menuju Lok Baintan, saya hanya bisa merem melek saja, berusaha mengumpulkan sebagian nyawa yang masih melayang entah kemana. Tek-tok Palangkaraya – Banjarmasin ternyata nggak sesantai Bandung – Jakarta meskipun waktu tempuhnya relatif sama. Lebih banyak kelokan dan jaraknya lebih jauh, melintasi banyak kabupaten dan jembatan terpanjang di Indonesia (nanti lain kali saya ceritakan).

Suara ayam berkokok bak alarm, memanggil semua orang untuk segera bangkit dan beraktifitas. Ternyata, kami datang terlalu pagi, disaat semua orang masih terlelap. Kami memutuskan untuk mampir sebentar ke sebuah masjid yang terletak dekat Lok Baintan, menunggu para pedagang sekalian menunaikan Shalat.

Mungkin, banyak orang tahu tentang Pasar Terapung di Kalimantan. Apalagi, orang yang kerjannya hanya nonton televisi. Zaman saya sekolah dasar dulu, ada seorang nenek yang terkenal karena menjadi pusat perhatian di TVC salah satu Channel TV Swasta. Ketika kamera mendekat, si Nenek mengacungkan jempolnya sambil menjaga keseimbangan diatas sampan. Didalam sampan itu terdapat banyak sayur dan buah-buahan yang siap dijual. Tampak banyak orang disekitar si Nenek yang sepertinya melakukan aktifitas yang sama, yaitu berjualan. Mereka berjualan diatas sampan dan saling bertemu disatu titik, yaitu di tengah-tengah sungai Martapura.

Pukul lima. Suara ayam berkokok saling bersahutan, bak alarm yang memanggil semua orang untuk segera bangkit dan beraktifitas. Ternyata, kami datang terlalu pagi, disaat semua orang masih terlelap. Akhirnya kami memutuskan untuk mampir sebentar ke sebuah masjid yang terletak dekat Lok Baintan, menunggu para pedagang sekalian menunaikan Shalat Subuh.

Setelah satu jam menunggu, mulai tampak geliat kehidupan. Para petani bersiap pergi ke ladang, anak-anak berlarian menuju sekolah, dan ibu-ibu yang sibuk membawa kantung belanja. Berbeda dengan kami yang masih mengantuk karena menunggu pagi yang tak kunjung tiba.

Usai berunding, daripada ngantuk kami segera bergerak menyusuri gang-gang yang mengarahkan kami ke bantaran sungai Martapura. Semakin dalam, semakin jelas terdengar suara riuh seperti orang yang saling berteriak dan memanggil satu sama lain.

Sekian tahun lamanya, destinasi yang hanya bisa saya lihat dari televisi, saat ini tepat berada di depan mata, Pasar Terapung Lok Baintan. Puluhan, bahkan mungkin hampir seratus orang bertumpuk pada satu titik. Sulit untuk bergerak, karena sedikit bergerak saja pasti akan menabrak sampan yang lain. Tetapi sempitnya ruang antar sampan sepertinya memang disengaja, untuk mempermudah aktifitas jual beli. Jadi, semua pedagang yang ada disini rata-rata berbeda kampung, dan mereka menjual komoditas yang ada dikampungnya masing-masing. Disini, jual beli tak hanya menggunakan uang tunai saja tetapi ada juga yang saling bertukar atau barter. Menurut teman-teman ExploreBanjar, dulu banyak sekali pasar terapung yang ada di sungai-sungai Kalimantan, tetapi semakin kesini semakin berkurang akibat gempuran pasar-pasar modern yang mulai hadir di kota-kota besar. Sekali lagi, modernisasi melawan tradisi.

Menurut kabar terakhir, Nenek Farida (Nenek RCTI oke) sering sakit-sakitan dan sekarang tinggal di Kab Tanah Laut, Banjarmasin bersama anak-anaknya. Kabarnya, Nenek sekarang menjual gorengan dan kue-kue dikampung. Saat tampil di tv, Nenek diberi honor tampil sebesar Rp. 400 ribu, TV 14 inch, dan uang 1,4 juta.

Ngerinya Jembatan Gantung Bukit Bangkirai!

Kalimantan memang memiliki hutan yang sangat indah sekali dengan banyak wisata yang terletak di dalamnya. Ada salah satu bukit yang bernama bukit bangkirai di salah satu hutan di kalimantan timur. Bukit bangkirai merupakan salah satu tempat wisata yang menjadi tujuan banyak orang karena memiliki banyak wahana menarik.

Kawasan wisata ini dikelola oleh salah satu perusahaan yang ada di balikpapan. Bukit bangkirai ini dapat ditempuh dengan jarak 1,5 jam dari kota balikpapan itu sendiri. Kali ini seorang travel blogger yaitu Ashari Yudha akan membagikan pengalamannya pada saat pergi berwisata alam ke bukit bangkirai. Ini dia perjalanan menuju canopy bridge (jembatan tajuk) yang merupakan salah satu jembatang gantung tertinggi di dunia.

“Cuy, naik jembatan gantung yu!”.

“Jembatan gantung? Ga seru ah. Gitu-gitu doang.”.

“Yakin lu? 30 meter berani?”.

“30 meter? Buset 😂”.

Perjalanan saya sampai pada Bukit Bangkirai di daerah Samboja. Bukit Bangkirai merupakan salah satu destinasi utama yang sering dikunjungi oleh para wisatawan yang berlibur ke Kukar. Pesona hutan hujan tropis yang masih alami lengkap dengan sarana dan prasarana wisata seperti restoran dan cottage, bikin wisatawan betah kalau mampir kesini. Dinamakan Bukit Bengkirai karena daerah ini didominasi oleh pohon Bengkirai yang tingginya hingga tiga puluh meter lebih.

Tetapi, yang bikin Bukit Bengkirai terkenal adalah adanya Canopy Bridge atau jembatan gantung yang terbuat dari kayu di ketinggian 30 meter! Jembatan ini menghubungkan 5 pohon Bangkirai, yang setiap pohonnya terdapat sebuah pos untuk beristirahat. Kenapa istirahat?

Pernah membayangkan naik jembatan gantung setinggi 30 meter? Kombinasi akan ketinggian, angin kencang, dan suara derit dari jembatan menambah kengerian! Saya juga ngeri-ngeri sedap pas nyebrang. Jembatannya lumayan panjang sih, 64 meter lho! Dan itu ada empat jembatan gantung!

Disini, kamu juga bisa mengadopsi pohon Bengkirai agar pohon tersebut lebih terawat. Maklum lah, pohon ini butuh perawatan seperti perlindungan dari gulma, pemupukan, pemberian turus, dan pembuatan pagar. Jadi, nggak hanya adopsi anak saja, pohon juga bisa diadopsi.

Diterbitkan
Dikategorikan dalam Wisata Alam

Dua Museum Nabi Muhammad SAW di Turkey

Museum adalah tempat bukti dari sejarah yang telah terjadi di dunia ini. Jika pergi ke museum kita bisa menemukan banyak sekali benda peninggalan ataupun budaya dan tradisi dari masa lalu. Mengunjungi museum sangat bisa membuat hati dan pikiran menjadi tenang. Kali ini kita akan jalan – jalan ke museum yang terletak di Turkey. Dilansir dari instagram @catatanbackpacker, ada dua museum di turkey yang sering dikunjungi wisatawan.

Jika kamu sering membaca quotes di dunia maya, pasti sesekali terlintas kata “Rumi”. Rumi, yang bernama asli Mevlana Jallaludin Rumi adalah seorang sufi dan filsuf muslim pada abad ke 13.

Kali ini saya mengunjungi kota Konya, yang merupakan kota para sufi, salah satunya adalah Rumi. Mevlana Museum merupakan tempat dimana Rumi disemayamkan dan tempat dahulu beliau mengajar. Bagi para penganut sufi, Rumi ini merupakan tokoh besar yang dikenal bahkan di dunia. Di Mevlana museum ini selain disemayamkannya Rumi, terdapat juga makam dari sang Ayah dan anak dari Rumi. Oh iya, ada satu hal yang menarik perhatian saya. Di salah satu kotak kaca yang berdiri di tengah museum, konon katanya terdapat rambut jenggot Nabi Muhammad SAW.

Pemandangan disekitar Museum juga indah banget. Bangunan beratap kubah mesjid ada dimana-mana. Pas banget awannya juga lagi bagus dan cuacanya mendukung.

Selain Mevlana Museum, kita juga bisa mengunjungi Panorama Museum di Konya. Jika Mevlana Museum merupakan makam dari Rumi, kalau Panorama Museum ini bercerita tentang kehidupan Rumi dari lahir hingga akhir hidupnya.

Dinamakan Panorama Museum karena ketika kita masuk ke dalam museum, kita akan disuguhkan dengan pemandangan patung-patung yang mengelilingi kita seakan melihat panorama. Patung-patung ini menjelaskan bagaimana kehidupan Rumi serta perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam. Tak hanya panorama patung, kita juga bisa melihat lukisan dan diorama bangunan pada abad ke 13.

Di sebelah museum juga terdapat IRFA Cultural Center yang wajib didatangi juga. Di sini kita bisa melihat tari dan musik sema ala sufi, dan juga kegiatan melukis dengan air.