Tidak sarapan pagi atau melewatkan waktu sarapan adalah kebiasaan yang kadang-kadang dikaitkan dengan upaya menurunkan berat badan. Beberapa orang berpendapat bahwa dengan melewatkan sarapan, mereka mengurangi asupan kalori dan mempromosikan penurunan berat badan. Namun, apakah melewatkan sarapan pagi benar-benar dapat membantu menurunkan berat badan, atau justru dapat memiliki dampak negatif?
### **Argumen Mendukung:**
1. **Pengurangan Kalori:** Tidak sarapan pagi bisa mengurangi asupan kalori harian karena makanan pertama di hari itu diabaikan.
2. **Pola Puasa:** Melewatkan sarapan kadang-kadang dihubungkan dengan pola puasa intermiten, yang dapat memiliki manfaat pada penurunan berat badan dan kesehatan metabolik.
### **Argumen Menentang:**
1. **Peningkatan Kelaparan:** Melewatkan sarapan pagi dapat menyebabkan peningkatan rasa lapar dan keinginan untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi di waktu berikutnya.
2. **Pengaruh pada Metabolisme:** Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat memperlambat metabolisme, yang dapat menghambat proses penurunan berat badan.
3. **Pengaruh pada Kinerja Mental dan Fisik:** Sarapan juga dikenal dapat meningkatkan konsentrasi, energi, dan kinerja mental serta fisik. Melewatkan sarapan dapat berdampak negatif pada produktivitas sepanjang hari.
### **Penelitian dan Rekomendasi:**
Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang bervariasi tentang dampak melewatkan sarapan pada penurunan berat badan. Namun, banyak pakar gizi merekomendasikan sarapan sehat sebagai bagian penting dari gaya hidup seimbang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam “The American Journal of Clinical Nutrition” menunjukkan bahwa orang yang melewatkan sarapan pagi memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari dan memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi.
**Kesimpulan:**
Keputusan untuk melewatkan sarapan atau tidak dalam upaya menurunkan berat badan harus disesuaikan dengan preferensi pribadi dan kebutuhan tubuh masing-masing. Penting untuk memilih pilihan makanan yang seimbang dan memberikan energi yang dibutuhkan tubuh, serta memperhatikan porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi sepanjang hari. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan sebelum membuat keputusan tentang pola makan yang signifikan adalah langkah yang bijak.