Penyebab alergi bawang putih

Alergi bawang putih adalah respons tubuh terhadap protein tertentu yang terdapat dalam bawang putih, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan dan menganggap protein tersebut sebagai ancaman yang perlu ditanggapi. Meskipun bawang putih dikenal dengan manfaat kesehatannya, bagi beberapa individu, konsumsi bawang putih dapat memicu reaksi alergi yang bervariasi dari ringan hingga parah. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab alergi bawang putih:

  1. Senyawa Organosulfur: Bawang putih mengandung berbagai senyawa organosulfur, seperti allicin, alliin, dan ajoene, yang memberikan bawang putih aroma dan rasa uniknya. Senyawa-senyawa ini juga dianggap memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi. Namun, bagi beberapa orang, senyawa organosulfur tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi.
  2. Reaksi Silang: Kadang-kadang, individu yang memiliki alergi terhadap bawang putih juga mungkin memiliki alergi terhadap bawang lainnya atau keluarga bawang-bawangan, seperti bawang merah atau bawang bombay. Ini disebabkan oleh kemiripan protein antara berbagai jenis bawang, yang dapat menyebabkan reaksi silang pada sistem kekebalan tubuh.
  3. Riwayat Alergi: Orang yang memiliki riwayat alergi lain, terutama alergi makanan atau alergi lainnya, mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan alergi terhadap bawang putih. Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam rentan seseorang terhadap alergi bawang putih.
  4. Paparan Lingkungan: Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan lingkungan, termasuk polusi udara atau polutan dalam udara, juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko alergi bawang putih. Paparan bahan kimia atau zat-zat iritan lainnya juga dapat mempengaruhi respons sistem kekebalan tubuh terhadap bawang putih.
  5. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh: Pada beberapa individu, gangguan atau ketidakseimbangan dalam sistem kekebalan tubuh juga dapat menjadi faktor penyebab alergi bawang putih. Sistem kekebalan tubuh yang tidak normal atau hiperaktif dapat memperburuk respons terhadap protein dalam bawang putih, menyebabkan terjadinya reaksi alergi.

Meskipun penyebab alergi bawang putih belum sepenuhnya dipahami, faktor-faktor di atas diyakini berkontribusi pada terjadinya reaksi alergi terhadap bawang putih. Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda, dan tidak semua orang yang terpapar bawang putih akan mengalami reaksi alergi. Jika seseorang mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi bawang putih, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi untuk diagnosis yang tepat dan pengelolaan yang sesuai.