Gunung Guntur Adalah Paling Indah di Jawa Barat

Guntur, Gunung terindah se-antero Jawa Barat versiku. Dia itu kombinasi dari ciri khas beberapa gunung. Yang pertama, trek pasir Mahameru dari Arcopodo ke Jonggring Saloko, emang banyak yg bilang Guntur itu miniaturnya Mahameru si, tapi disini aku sempet tertifu karena kupikir puncaknya gersang berpasir kaya Mahameru, etsss ternyata banyak kejutannya.
Yang kedua, menyerupai Gunung Slamet dari Plawangan ke Puncak, kombinasi antara kerikil tajam dan tanah padat (ini trek yg paling bikin aku ngeri karena rawan keplisit). Selanjutnya Merapi, yahh seperti gunung berapi yg masih aktif pada umumnya, trek pasir (kalo orang bilang maju 1 langkah mundur 3 langkah, menurutku nggak gitu2 amat si asalkan pijakanmu benar dan mantap). Ciremai, dari Pangasinan ke puncak, trek menanjak dengan vegetasi yg jarang, didominasi oleh Cantigi.
Cintaku Sumbing juga ada disini, dari Pos Pasar Watu ke Puncak Garung dimana medan sebagian besar adalah batu2 besar yang bisa bikin kamu merayap, bukan berjalan. Kemudian yang terakhir adalah, ini yang buat aku pribadi ngrasa surprise, karena dari pos 3 Guntur trek udah berupa pasir, kerikil dan tanah gersang, aku udah mindset diatas akan lebih gersang. Tetapi sampai hampir Puncak 1, vegetasi makin ramai dan taraaaaa, kudikejutkan oleh penampakan Sabana!
Wowww, indah bukan kepalang, mirip banget punya sabananya Merbabu. Ahhh cantiknya kamu siiii. Kami jalan sampai puncak 3, dan konon kabarnya ada puncak 4 dan 5, dan emang aku liat si ada tempat yg lebih tinggi lagi dari Puncak 3 (on bekgron). Tetapi karena kabut semakin naik, dan pelajaran kemarin bahwa makin siang makin mendung dan hujan (disertai petir), akhirnya balik tenda deh. Oya anyway, salah satu aturan di Guntur adalah batas camp maksimal Pos 3, tapi kemarin kulihat dan kutemukan ada beberapa pendaki yg masih memaksakan camp di puncak. Bandel nih anak siapa si? Di puncak, vegetasi sangat jarang, dan rawan badai ples tersambar petir. Yasudahlah yaa mati pun urusan mereka. Ettsss bukan urusan mereka doang ding, kalo pun evakuasi ya tetep menyangkut dan merepotkan banyak orang.

Puncak Tertinggi di Afrika yaitu Gunung Kilimanjaro

Puncak gunung Kilimanjaro dinobatkan sebagai puncak yang paling tinggi di Benua Afrika. Bukan hanya itu, gunung Kilimanjaro tercatat dalam World Seven Summits yang sangat legendaris. Akhirnya berkat mimpi panjang dan doa yang terus menerus, puncak ini berhasil digapai oleh tim “Three Knots Expedition”. Demi mewujudkan impian yang ada, akhirnya perjalanan ekspedisi ini mulai mereka lakukan pada tanggal 11 Agustus 2018 lalu melalui Machame Route dan berhasil mencapai Uhuru Peak dengan ketinggian 5.895 mdpl pada tanggal 16 Agustus waktu setempat.

Perjalanan ini bukan hanya sekedar perjalanan biasa. Banyak sekali kesan dan pesan berarti yang didapatkan oleh para pendaki. Bukan hanya sebagai salah satu pencapaian untuk sampai di puncak tertinggi di dunia, pengalaman mendaki gunung Kilimanjaro merupakan sebuah perjalanan yang tidak terlupakan.

Dibutuhkan kerja keras, ketekunan, kekompakan, kegigihan berlatih, disiplin, serta pembentukan mental karakter yang kuat untuk menapaki tempat lebih tinggi dalam mencapai tujuan hidup, begitupun mendaki puncak gunung.

Lalu apa setelah itu?
Ingatlah kawan, ketika mendaki gunung tujuan utama adalah pulang kerumah dengan selamat dan sehat. Hanya melihat dari kejauhan. Namun sampai kapan jika hanya cuma melihat? Tak ada hasilnya. Tak ada yang bisa membawamu naik menuju puncak selain kakimu sendiri kawan!

Seperti salah satu ungkapan guru kita semua, sang maestro “puncak gunung itu tidak lebih tinggi daripada dengkul mu.” Yang menyiratkan bahwa hanya kakimu yang bisa menggotong mu, hanya mental mu yang menguatkanmu, dan tentunya atas berkah Sang Maha Baik lah yang mampu menolongmu membawamu ke puncak. Lukislah mimpimu di langit, namun biarkan kakimu tetap di bumi, suruh dia bekerja keras mewujudkan mimpimu.

Pengalaman menuju puncak gunung kilimanjaro merupakan salah satu hal yang sangat saya syukuri dalam hidup. Berkat dukungan dan kerjasama tim yang kompak dan tentunya dengan doa dan keyakinan diri, saya dan tim mampu menggapai puncak tertinggi di Afrika yaitu puncak gunung Kilimanjaro. Rasa lelah dan letih semua terbayarkan ketika sudah berada di puncak dan melihat indahnya bumi ini.