Takut terhadap orang asing pada bayi adalah respons yang umum dan normal dalam tahap perkembangan mereka. Reaksi takut atau cemas terhadap orang yang tidak dikenal adalah bagian dari apa yang disebut sebagai “kecemasan terhadap orang asing” atau “kecemasan terhadap orang asing yang tidak akrab”. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai kecemasan terhadap orang asing pada bayi:
1. Tahap Perkembangan: Kecemasan terhadap orang asing pada bayi biasanya muncul antara usia 6 hingga 8 bulan dan mencapai puncaknya pada usia sekitar 12 bulan. Pada periode ini, bayi mulai menyadari perbedaan antara wajah yang dikenal (seperti anggota keluarga) dan wajah yang tidak dikenal.
2. Kepribadian dan Pengalaman: Reaksi bayi terhadap orang asing juga dapat dipengaruhi oleh kepribadian mereka dan pengalaman sebelumnya. Beberapa bayi mungkin lebih pemalu atau sensitif secara alami, sementara yang lain mungkin lebih mudah beradaptasi dan terbuka terhadap orang baru. Pengalaman sebelumnya dengan interaksi sosial juga dapat mempengaruhi respons mereka terhadap orang asing.
3. Perkembangan Sosial dan Emosional: Kecemasan terhadap orang asing sebenarnya merupakan tanda perkembangan sosial dan emosional yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa bayi mulai memahami dan membedakan antara orang yang dekat dengannya dan orang yang tidak dikenal. Reaksi takut adalah cara bayi untuk melindungi diri dan memastikan keamanan mereka.
4. Penanganan yang Tepat: Ada beberapa cara yang dapat membantu bayi mengatasi kecemasan terhadap orang asing:
– Kenalkan secara perlahan: Bantu bayi mengenal orang baru dengan perkenalan yang perlahan. Biarkan bayi melihat orang baru dari jarak yang aman, misalnya memegang bayi sambil berada di dekat orang asing. Selanjutnya, perkenalkan orang baru secara perlahan dengan berbicara tenang dan memberikan kehadiran yang stabil.
– Tetap tenang: Bayi dapat merasakan ketegangan dan kecemasan yang ditunjukkan oleh orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua atau perawat untuk tetap tenang dan memberikan kehadiran yang positif. Jika bayi merasakan ketenangan dan kepercayaan dari orang dewasa, mereka lebih mungkin merasa nyaman dengan orang asing.
– Pertahankan rutinitas: Rutinitas dan kebiasaan sehari-hari yang konsisten memberikan rasa keamanan pada bayi. Jika bayi merasa aman dengan rutinitas yang dikenal, mereka mungkin lebih mudah beradaptasi dengan situasi baru dan orang asing.